"Saluran YouTube Keramagz mengkritik keputusan film ini untuk mengambil pendekatan horor daripada dokumenter. Mereka menyoroti penggunaan nama asli korban dan merasa ini tidak menghormati keluarga korban" Lah pihak Production House sudah meminta ijin dari keluarga yang bersangkutan. Bis...
Netizen sampah maha benar, palingan yang ngehujat juga orang miskin yang minum kopi keliling. Manusia manusia Sampah.
Bidan rumah sakit aja belagu, kayak situ yang punya itu RS. Orang miskin memang sok, sudah susah malah nyusahin orang lain. Tolol.
Begini lah kalau masyarakat sebuah negara mabok agama, siapapun termasuk seekor ustad bisa mengambil kesempatan seperti ini.
Di tempat ibadah yang katanya paling suci pun dirampok oleh sesama. Uclim oh uclim. Coba pertimbangkan parkir di Kathedral deh.
Saya sih langsung keluarin HP terus videoin biar viral sekalian, ya saya mengerti suasana korban sedang berduka sih. Sekarang susah ngebuktiin nya karena nama orangnya dan videonya ga ada.
'Kalau misalnya Ryan nggak kerja, kita mau makan apa?'. Ya gak bisa lah istrinya membandingkan penghasilan dia sendiri dan suaminya. Sudah tau dia salah satu content creator terpopuler di negara ini, ya otomatis penghasilannya tinggi. Masa itu juga minta dari suaminya, emangnya segitu kurang ...
Ogah, nanti semua dipajakin. Semua masalah solusinya cuma naikin pajak pas jadi Menteri. Sudahlah, balik ke World Bank Amerika aja sana.
Jangan mau, nanti pemain Indonesia bisa diserang orang tak dikenal sama seperti pemain pemain Malaysia belakangan ini.