Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

davidp90Avatar border
TS
davidp90
ALAS (CERITA PENDEK) HOROR/MISTERI HAL 3 (TAMAT)
      <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-formatemoticon-Embarrassmentther; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-familyemoticon-Swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
***

            Tiga sekawan ini makin malam semakin menjadi. Mereka benar-benar sudah lupa akan kemana tujuan mereka sejatinya. Ketiganya mulai saling pandang. Di pikiran mereka ada kesamaan akan apa yang selanjutnya ingin mereka lakukan. Erik membuka bagasi belakang mobil. Ia mengambil kotak minuman yang sudah mereka persiapkan. Dibawanya cooler itu dihadapan mereka. Mereka pun mulai perjamuan minum-minum mereka. Musik dari HP Erik diputar keras-keras setelah dihubungkan dengan speaker. Suasana layaknya di sebuah tempat hiburan malam. Mereka berniat mabuk sampai ke awang-awang.

            Baru juga setengah perjalanan mereka menikmati botol-botol mahal yang mereka gemari. Ketiganya dikejutkan dengan sebuah kendaraan bermotor yang datang menuju ke tempat mereka. Sorot lampu motor bebek kian mendekat. Dengan setengah kesadaran yang tersisa mereka sempat menyelimurkan tempat dan meyembunyikan minuman-minuman mereka.

            “Oalah kalian. Tidak jadi ke pantainya? Malah camping di sini”, tanya si tua petugas keamanan pabrik yang mereka temui tadi siang.

            “Tadi rencananya berhenti untuk sekedar makan malam Pak. Tapi malah keasyikan sampai sekarang”, jawab Erik.

            “Ini pak masih ada makanan. Kalau bapak mau makan saja. Tadi kami masak banyak”, kata Jimi mempersilahkan Pak Tua itu untuk makan bersama mereka.

            “Iya deh lumayan. Dari tadi siang belum makan”, jawab Pak Tua yang kemudian turun dari sepeda motornya lalu bergabung bersama Miki, Jimi dan Erik.

            “Adik kecilnya kemana?”, tanya Pak Tua.

            “Sudah tidur pak di dalam mobil”, jawab Miki.

            “Ini makanan apa mas?”, penjaga pabrik itu heran dengan makanan yang baru pertama kali dirasakannya itu.

            “Itu namanya Milanesa Pak”, jawab Jimi.

            “Pantas enak ya. Namanya saja cantik”, timpal Pak Tua.

            “Ngomong-ngomong ada bau yang saya kenal ini. Ini kalian pasti habis minum-minum ya?”, sidik Pak Tua itu.

            Raut muka tiga orang sahabat itu kini tiba-tiba manjadi panik. Ketiganya saling lirik menunggu untuk siapa yang akan memberikan penjelasan. Tapi seketika kegelisahan mereka reda setelah Pak Tua penjaga pabrik itu mengatakan hal yang melegakan mereka.

            “Tidak usah khawatir. Maksud saya kalau masih ada sisa bolehlah saya dibagi. Lumayan buat ngangetin badan”, kata Pak Tua.

            Erik membuka kotak minuman yang sejak kedatangan Pak Tua diselimurkannya dengan menyandarkan gitar miliknya. Akhirnya kedatangan Pak Tua penjaga pabrik yang semula mereka kira akan menyulitkan mereka kini justru menjadi teman ngobrol sekaligus kawan minum mereka. Sempat berpikir mereka harus menunda kesenangan mereka kini mereka pun dengan tambahan personil baru melanjutkan pesta mereka.

***

            Sayangnya ketiga anak remaja yang baru lulus sekolah itu tidak ada yang menyadari. Baik Miki, Jimi maupun Erik tidak ada yang sadar. Apa yang membawa Pak Tua penjaga keamanan pabrik yang mereka temui disiang harinya itu bisa menghampiri mereka? Kini mereka bertiga telah lunglai. Sementara Pak Tua yang hanya minum seteguk demi seteguk masih awas mengamati ketiganya. Pak Tua itu kini membuka botol baru. Ia menuangkan minuman yang baru saja dibukanya ke masing-masing gelas tiga orang itu. Mereka bertiga pun meminumnya dengan kesetanan sampai habis minuman di gelas-gelas mereka. Sementara Pak Tua tidak ikut meminumnya. Ia hanya memegangi botolnya saja.

            “Lagi Pak.”

            “Tuang lagi woi!”, kata mereka.

            Pak Tua kemudian tertawa. Sikapnya sempat membuat ketiganya heran. Tapi akhirnya mereka bertiga juga ikut tertawa bersamanya.

            Beberapa menit setelahnya. Tawa mereka berhenti. Tawa mereka berubah. Mereka secara bersamaan mulai memuntahkan cairan kental dari dalam tubuh mereka. Mereka terlihat meringis kesakitan. Jimi mengerang. Sementara Erik mulai menangis.

            “Anjing!!!”, teriak Miki penuh emosi.

            “Kenapa Mik?”, tanya Erik memelas.

            “Racun!!!”, tegas Miki.

            Pak Tua membuang minuman dari botolnya. Terlihat jelas bahwa air beralkohol itu telah berubah warnanya karena telah bercampur dengan cairan racun yang sudah dicampurkan olehnya ketika mengambil minuman di kotak minuman. Senyumnya kini penuh kemenangan menyaksikan ketiga pemuda yang berada di depannya mulai terkapar merintih kesakitan.

            “baik!!!”, Jimi marah.

            Dari kegelapan hutan di kanan dan kiri mereka satu persatu muncullah orang-orang yang mendekat ke tempat mereka secara perlahan. Jimi tahu betul siapa mereka. Ia mengenali rupa sebagian dari orang-orang itu. Mereka adalah warga kampung yang ia lihat ketika ia menyetir mobil sebelum masuk ke kawasan Alas.

            Hendri dengan mata berkaca dan wajah polos yang memelas melihat apa yang dialami oleh kakak-kakaknya dari balik kaca mobil. Rupanya Hendri sedari tadi telah terbangun. Bahkan ia melihat ketika Pak Tua menuangkan racun ke dalam botol minuman yang akan disuguhkan kepada kakak-kakaknya. Sebuah senyuman dan jari yang ditempelkan dibibir Pak Tua mendiamkan anak kecil itu. Erik yang menyadari adiknya melihat keadaan yang dialami oleh dirinya dan kedua sahabatnya membuatnya menangis sejadi-jadinya. Ia kalut memikirkan bagaimana nasib adiknya setelah ini. Sementara mereka bertiga kini sudah kalah tak berdaya.

            “LA...RI...”, itulah bahasa dari mulut yang dikecapkan oleh Erik kepada Hendri yang ia terus ulang-ulang.

            Orang-orang kini sudah berkumpul mengelilingi tempat mereka bertiga. Mereka menatap tiga orang yang tengah tersungkur itu dengan penuh kebencian. Sorot mata mereka seakan membahasakan bagaimana mereka ingin segera menghabisi ketiga pemuda itu.

            Suara pintu mobil terbuka. Itu Hendri. Tanpa menghiraukan lagi apa yang sedang terjadi di depannya anak kecil itu langsung berlari menjauh dari kerumunan mengikuti lajur jalan.

            “Biar aku saja”, kata Pak Tua.

            Pak Tua mengambil kembali botol kosong yang telah dijatuhkannya. Ia kemudian menuju motornya. Ia menyalakan kendaraannya dan mulai mengejar Hendri yang tengah berlari.

 

*TAMAT*

bonita71Avatar border
bonita71 memberi reputasi
1
724
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan