davidp90Avatar border
TS
davidp90
DETECTIVE 69 BAB 2 CHEATING
      <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-formatemoticon-Embarrassmentther; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-familyemoticon-Swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
BAB 2 CHEATING

            Memang benar ada sebagian orang yang membuka praktek sebagai detektif swasta di negara kita. Namun hampir bisa dipastikan mereka hanya berurusan dengan persoalan kecil dalam pertikaian hukum. Mereka tidak sampai menyentuh ranah kriminalitas yang menghantarkan nyawa dan berkonsekwensi berat. Palingan praktek-praktek mereka seputar kehidupan rumah tangga macam perselingkuhan dan perselingkuhan. Dan faktanya aku pun pernah menangani kasus semacam itu.

            Aku tidak pernah menerima klien untuk langsung datang ke tempat tinggalku. Untuk kontak pertama aku lebih suka menggunakan media pesan, bisa berupa email atau pun melalui aplikasi lainnya yang aku gunakan. Selanjutnya barulah membuat perjanjian yang diteruskan dengan pertemuan di luar atau pun aku yang mendatangi kediamannya. Sekali lagi aku sama sekali tidak suka jika ada orang asing yang menginjakkan kakinya di apartemenku.

            Dua hari sebelumnya aku sudah bertemu dengan Nyonya Hera. Melalui pesuruhnya ia mengadakan janji temudenganku. Aku tidak habis pikir dengan alasan ibu muda ini datang menemuiku. Ia mengungkap fakta bahwasanya sang suami telah selingkuh dari dirinya. Bagaimana si suami bisa selingkuh dari wanita yang sempurna ini pikirku. Memang bila nafsu sudah menguasai apa-apa yang bahkan jelas terlihat jauh dari nalar pun bisa dilakukan. Tapi itu bukan urusanku alasan mengapa suami dari Nyonya Hera selingkuh darinya. Tugasku disini adalah untuk mencari bukti-bukti autentik tentang sang suami yang main gila dengan perempuan lain. Sesuai pinta Nyonya Hera bukti-bukti ini yang akan dijadikannya sebagai alat untuk memenangkan dirinya bertarung dalam gugatannya melawan sang suami di ruang sidang.

            Tuan Toni itulah nama suami Nyonya Hera. Tuan Toni adalah seorang pemborong besar. Ia adalah pelaku proyek-proyek besar. Dedikasinya selama bertahun-tahun dari awal merintis hingga akhirnya ia menjadi orang yang telah memegangkepercayaan dari banyak mitra bisnisnya.

            Sudah dua hari aku singgah di kota X. Keberandaanku di sini adalah untuk memantau aktivitas Tuan Toni yang memang sedang menjalankan proyek pembangunan hotel berbintang di kota ini. Fakta yang paling menarik perhatianku adalah bahwasanya pria berumur 50 tahun itu tidak pernah bermalam di kota dekat dengan lokasi tempat proyeknya. Menariknya ia justru berkendara kurang lebih selama 30 menit untuk sampai di sebuah kotakecil dimana di sana ia bermalam. Adalah sebuah rumah yang aku yakin bukanlah motel ataupun penginapan yang menjadi tempat Tuan Toni melepas lelah dan penatnya di kala malam tiba. Tentu saja fakta ini semakin menjurus kepada pernyataan-pernyataan dari pihak klienku.

            Tepat 06.30 pagi Tuan Toni akan berangkat dari rumah tempatnya ia bermalam menuju ke tempat proyeknya. Dihari ke-3 setelah mendapatkan cukup informasi mengenai rumah itu aku akan melakukan penyelidikan terhadap orang yang tengah menjadi target oleh istrinyasendiri itu.

            Teknik merketing. Itulah yang akan aku gunakan untuk masuk ke rumah tersebut dan melakukan sandiwaraku. Aku menjadi seorang yang bertugas di salah satu agen tabung gas elpiji. Dengan bermodalkan kertas yang bermahkota kop perusahaan dan melakukan basa-basi pendataan sudah cukup untuk meyakinkan orang di rumah itu. Bukankah hal semacam ini juga yang sering kalian temui di kehidupan nyata kalian?

            Seorang wanita berusia 40an tahun membukakan pintu untukku. Kebaikan hati wanita yang memperkenalkan diri sebagai Ibu Sofyan itu memudahkan niatku untuk menyelidik dalam kamuflaseku. Sembari mengecek-ecek tabung gas, kaburator dan juga kompor di rumah itu aku perlahan-lahan mengorek informasi yang aku inginkan.

            Tiba-tiba suara tangisan bayi mengagetkan kami berdua.

            “Maaf saya tinggal ya mas. Anak saya nangis”, ujar Ibu Sofyan meniggalkanku sendirian di dapur.

            Kesempatan emas ini tentu aku tak sia-siakan. Aku dengan cepat dan teliti mengamati apa yang bisa aku peroleh dari rumah itu sebagai saksi dan bukti.

            “Semuanya baik-baik saja Bu. Tidak ada kendala. Terlihat sekali Ibu benar-benar melakukan pekerjaan rumah dengan baik”, sanjugku setelah melakukan pemeriksaan terhadap sarana memasak di rumah itu yang memang benar-benar aku lakukan tidak hanya berlagak saja.

            “Ah, itu biasanya suami saya yang sering bersih-bersih. Suami saya orangnyamemang perfeksionis”, kata Ibu Sofyan.

            Aku pun pamit setelah mendapatkan apa yang sebenarnya aku butuhkan dari berkunjung ke rumah itu. Aku berjalan beberapa meter menuju mobilku yang memang sengaja aku parkir jauh dari pandangan rumah. Sesampainya di dalam mobil aku segera menekan gas dan mencari tempat sunyi. Jalan yang menghubungakan Kota dimana proyek Tuan Toni dengan rumah Ibu Sofyan adalah jalan yang asri. Sepanjang jalan itu sawah-sawah dan pohon-pohon tampak tenang mendawaikan kenyamanan. Aku berhenti di tepi jalan. Aku mulai menguraikan fakta-fakta yang aku dapatkan. Aku mencari dan menyusun benang-benang kusut itu untuk aku sambungkan tepat ke jantung permasalahan.

            Sebuah foto yang terpajang di ruang tamu mengungkap dengan jelas bahwa Ibu Sofyan adalah istri dari Bapak Sofyan. Foto pernikahan yang melukiskan detail pernikahan. Bisa ditebak pada foto mereka berdua yang mengabadikan potret lawas di hari pernikahan mereka beberapa puluhtahun yang silam. Dari cerita Ibu Sofyan tangisan bayi itu adalah kebahagiaan mereka yang sudah teramat lama dinanti-nantikan.

            Bapak Sofyan dan Tuan Toni adalah orang yang sama. Namanya adalah Toni Sofyan. Ibu Sofyan adalah istri pertama dari Tuan Toni. Sedangkan Nyonya Hera adalah istri kedua dari Bapak Sofyan. Keputusan menikah lagi lantaran Tuan Toni tidak kunjung diberi keturunan. Restupun diberikan oleh Ibu Sofyan kepada suaminya untuk menikahi Nona Hera yang waktu itu masih muda. 5 tahun pernikahan dengan Hera rupanya masih juga nihil harapan Tuan Toni, justru di setahun terakhir ini kabar bahagia datang dari Ibu Sofyan istri pertama dari Tuan Toni yang melahirkan generasi pertamapenerus untuk keluarga mereka. Sampai di sini aku benar-benar merasa tertipu. Tidak ada yang salah dengan Nyonya Hera dan perwakilan hukumnya, ia memberiku nama Toni S.

                Motifnya sudah jelas. Aku tidak akan berbelit-belit menjelaskannya. Nyonya Hera menginginkan harta kekayaan beserta aset dari suaminya. Ia bekerja sama dengan seorang pengacara muda yang juga merupakan selingkuhannya. Mereka berdua kurang ajar sekali ingin menjebakku dengan menyertakan namaku dalam siasat busuk mereka. Metode dan kesaksian hasil kerjaku memang sudah sering memasuki ruang persidangan dengan menorehkan banyak presentasekemenangan. Aku juga mempunyai hubungan yang baik dengan para hakim di sana.

            Tentu saja aku tidak menuntaskan persoalan yang menjijikkan ini. Aku melemparkan kasus ini ke salah seorang temanku di kepolisian. Baginya kerumitan rumah tangga ini bisamenambahkan hasil penilaian kinerjanya untuk modalnya supaya lekas naik jabatan. Sementara buatku persoalan asmara benar-benar membuatku ingin muntah dan tidak ingin aku kembali berurusan dengan hal semacam ini.

            Beberapa hari berikutnya Toni Sofyan menghubungiku. Ia menawariku sebuah kasus tentang istri keduanya yang mencoba untuk memfitnahnya. Tentu saja aku sedang sibuk.

nomoreliesAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan nomorelies memberi reputasi
2
379
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan