Santri, secara umum merupakan sebutan untuk seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pondok pesantren. Namun, secara lebih mendalam arti dan makna dari kata santri sendiri bisa lebih luas dibandingkan hanya sebagai sebutan untuk orang yang menuntut ilmu di pondok pesantren itu sendiri.

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan bahwa kata SANTRI sendiri merupakan gabungan huruf Arab yaitu Sin, Nun, Ta, dan Ra yang kesemuanya memiliki penjabaran masing-masing.

Sindiperuntukkan "Salik Ilalkhoir" yang memiliki arti memilih atau menempuh jalan menuju akhirat.

Nun diperuntukkan "Naibu Anil" yang artinya sebagai penerus para guru alias masyayikh.

Ta diperuntukkan "Tariku anil maasi" yang artinya orang yang meninggalkan maksiat.

Sedangkan Ra' diperuntukkan "Raghibu ilal khoir" yang artinya berhasrat untuk kebaikan.

Melihat dari susunan huruf Arab dengan maknanya tersebut, santri bisa diartikan sebagai orang-orang yang memiliki sifat dan tujuan hidup untuk meninggalkan maksiat, menyebarkan agama, berhasrat dalam kebaikan, dan berada di jalan menuju akhirat.

Membahas tentang santri, tanggal 22 Oktober diperingati sebagai hari santri nasional sejak tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo.

Adapun latar belakang dijadikannya tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional yaitu untuk mengenang dan mengapresiasi perjuangan para santri dan ulama terdahulu yang ikut memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia dengan melawan dan mengusir penjajah.

Sedangkan penetapan tanggal 22 Oktober sebagai tanggal yang tepat untuk peringatan hari santri yaitu merujuk pada fatwa Resolusi Jihad yang disampaikan oleh KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945.

Kyai Haji Hasyim Asy'ari adalah ulama, Pahlawan, dan tokoh besar Islam yang ikut memperjuangkan kemerdekaan bersama para santri. Sebagai pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari juga diakui sebagai sosok ahli ilmu yang memiliki banyak karomah sehingga namanya terus diukir di hati para santri sebagai sosok guru besar yang berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.

Dari Resolusi Jihad yang dicetuskan tersebutlah KH Hasyim Asy'ari menitipkan amanat kepada para santri, untuk terus berjihad menjaga serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Berikut tadi sekilas landasan sejarah dijadikannya tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional, dan tepat hari ini di tahun 2022 hari santri nasional diperingati untuk tahun ke 7 setelah ditetapkan pertama kali di tahun 2015 yang lalu.

Diketahui bahwa Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari adalah sosok ulama alim yang memiliki kecintaan besar terhadap negara dan selalu memperjuangkan persatuan dan kesatuan. Sebagai guru besar dan sosok panutan, tentu sudah selayaknya para santri mengikuti pesan dan amanah KH Hasyim Asy'ari untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada peringatan hari santri nasional 2022 mengusung tema "Berdaya menjaga martabat kemanusiaan", sebagaimana masih sama tujuannya adalah negara yang merdeka merupakan negara yang manusianya menjaga martabat dan rasa kemanusiaan.

Dari hari ini sampai dengan beberapa hari kedepan para santri akan memperingati hari santri nasional, mulai dari upacara peringatan HSN 2022, lomba-lomba santri, dan tidak luput nasihat-nasihat baik dari para ulama untuk santri agar semangat belajar menuntut ilmu lebih semangat dan bisa mempergunakan ilmu untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara.

Oke, itulah tadi GanSis sekilas tentang sejarah Hari Santri Nasional dan peringatan HSN 2022.